Guy Ritchie's Revolver (Full Spoiler Alert)
Sabtu kemaren (7 Januari 2006), gw mengawali catatan film dengan menonton film besutan sutradara favorit gw, Guy Ritchie. Sedikit bercerita tentang sutradara asal Inggris ini, debut filmnya yang berjudul Lock Stock and Two Smoking Barrels (LS2SB) sangat berkesan buat gw. Nonton di suatu festival film yang diadakan British Council pada waktu gw SMU, inilah yang membuat gw addicted sama film. LS2SB adalah film black comedy, tentang gangster di London yang relatif konyol tapi dengan penyelesaian luar biasa brilian. Top notch dari Ritchie! Film keduanya berjudul Snatch. Jika film pertama bisa dibilang full-UK casting (dan mengangkat nama Jason Statham), maka film kedua juga masih didukung beberapa cast bawaan dari LS2SB (termasuk Statham). Bedanya, Snatch lebih dipermanis dengan kehadiran Brad Pitt dan Benicio del Toro. Pitt memerankan berandalan gipsi bernama Mickey O'Neill yang berbicara dengan logat aneh campuran dialek Scot-Irish yang ekstra cepet sehingga orang Inggris sendiri bingung dengan bahasa mereka ("d'ya likadawg?"). Masih dengan cerita yang twisted, alur yang acak dan skema komedi yang unik, film ini masih berkesan bagi gw. Sampe sekarang Snatch tetep masuk film terbaik sepanjang masa versi gw, dan Guy Ritchie adalah sutradara jempolan yang menjadi favorit gw pula.
Tetapi film-film itu tidak terlalu membuat nama Guy Ritchie dikenal sebagai sutradara jempolan (bahkan sebagai sutradara). Ketika pernikahannya dengan Madonna menjadi ekspos besar-besaran media, barulah nama Ritchie mulai dikenal. Bahkan julukannya adalah Mr. Madonna, seperti halnya David Beckham sebagai Spice Boy. Madonna pula yang mengantar Ritchie menuju film ketiganya, berjudul Swept Away, dan mengetengahkan Madonna sendiri sebagai bintang utamanya. Film ini gagal total! Bahkan dicap sebagai salah satu film terburuk sepanjang masa. Nampaknya bakat Ritchie bukan di film-film drama. Sempet vakum, baru pada tahun 2005 ini Guy Ritchie kembali merilis film terbarunya yang berjudul Revolver. Sekali lagi kembali ke film gangster, yang serta merta mengantar ke nostalgia LS2SB, atau Snatch. Film yang dirilis di bulan September ini tidak kunjung dapet kesempatan maen di jaringan bioskop kita karena serbuan film-film nasional. Bahkan di Surabaya, baru premir di awal tahun 2006 setelah "mengalah" terhadap hadangan King Kong dan Harry Potter. Apa boleh buat? Apresiasi film di Indonesia (apalagi di Surabaya) tidak sebesar di wilayah lain. Bahkan pada kesempatan gw menonton film ini, terpaksa dibatalkan karena tidak ada yang menonton selain gw, berdua sama cewe gw. Di hari selanjutnya, sampai 30 menit jelang putar film keadaan juga belum menunjukkan adanya penonton yang sudi membayar untuk film ini selain kita berdua. Baru pada kesempatan ketiga (karena tertolong oleh "malam minggu", yang mungkin rencana dimanfaatkan oleh pasangan untuk berasyik masyuk, tapi thanks anyway) kita baru bisa menonton. Berikut pra-sinopsisnya (berdasar subjektivitas), yang full-spoiler karena tujuan gw adalah untuk membandingkan kemungkinan jalan ceritanya.
Sinopsis (full spoiler)
Revolver bercerita tentang Jake Green (Jason Statham). Seorang lethal-gambler, yang kemampuan analitisnya sangat tajam sehingga "dimusuhi" oleh kasino-kasino karena relatif membuat bangkrut. Kemampuan Green kemudian dimanfaatkan oleh Dorothy Macha (Ray Liotta), seorang gangster kelas kakap untuk menjadikan dirinya sebagai slot-machine. Green menjadi kaki tangan Macha untuk mengeruk uang demi uang, sampai akhirnya terjegal ketika Green tertangkap polisi. Untuk memastikan agar Green tidak membocorkan rahasia Macha, maka gangster tersebut menyandera sodara ipar dan keponakan Green sebagai jaminan. Ipar Green kemudian menjadi korban dengan tewas di tangan Macha, sementara Green tidak pernah berkata sepatah katapun tentang dirinya sehingga dia mendekam 7 tahun di penjara.

Green menderita Claustrophobia (fobi terhadap tempat yang sempit), sementara sel-nya adalah ruangan isolasi yang sempit. Di situ Green mulai menderita halusinasi yang membuat dia mengidap skizofrenia. Green mulai dibayangi "teman-teman"-nya, satu berupa ahli catur, dan satu lagi berupa tukang tipu (con-man). Dua-duanya ahli taktik. Melalui media buku, Green kemudian mengembangkan kemampuannya, yang seolah-olah dia dapati melalui pertukaran pikiran dengan teman-teman imajiner-nya itu. 7 tahun berselang, Green akhirnya keluar dari penjara. Rencananya adalah pasti, yaitu membalas perlakuan Macha. Dua tahun selepas keluar dari penjara, Green mempunyai modal yang cukup untuk memulai perhitungannya dengan Macha. Dimulai dengan mendatangi kasino markas Macha.
Green mengikuti judi privat yantg diadakan Macha. Singkat kata, Green berhasil membuat bangkrut Macha. Macha kemudian memerintahkan bawahannya, Sorter (Mark Strong), untuk membunuh Green dan mengambil kembali uang Macha. Karena interupsi dari seorang misterius, Green berhasil selamat, meski salah satu rekannya meninggal. Sebagai balasan, Green diharuskan untuk "bekerja" bersama orang tersebut, yang kemudian diketahui bernama Zach (Vincent Pastore), serta sahabatnya Avi (Andre Benjamin). Keduanya sangat pandai dan ahli dalam hal strategi. Bersama keduanya, segera dimulai operasi untuk menguras harta Macha. Muslihat pertama adalah menciptakan karakter fiktif gangster yang lebih seram daripada Macha melalui serangkaian desas-desus. Maka terciptalah karakter fiktif bernama Sam Gold (mengingatkan gw terhadap figur Keyser Soze di film Usual Suspect garapan Brian Singer), yang mengadakan transaksi dengan Macha untuk pengadaan Kokain dalam jumlah besar.
Aksi menguras harta Macha dimulai dengan membobol brankas yang berisi kokain. Kelabakan karena kuatir tidak mampu memenuhi order dari Sam Gold, maka Macha memesan kepada saingan gangster yang beretnis China, bernama Lord John (Tom Wu). Dalam satu kesempatan, stok kokain dari Lord John digasak pula oleh Green cs. Lord John menuduh Macha yang merampoknya sehingga dia mengirimkan pembunuh untuk menghabisi Macha. Macha berhasil diselamatkan Sorter, bawahannya yang sangat piawai menggunakan pistol. Untuk itu, misi payback disiapkan dengan mengirimkan Sorter untuk menghabisi Lord John, misipun berhasil. Tetapi masalah baru muncul, Macha mulai ketakutan karena tidak bisa memenuhi permintaan Sam Gold. Ditambah dengan raibnya semua uang Macha karena didonasikan oleh Green ke panti asuhan, maka keadaan mulai berbalik dengan Green kini yang mengendalikan Macha, yang berujung ke Macha menembak dirinya sendiri karena frustrasi. Green menjadi pemenang dari serangkaian rencana berkat bantuan dua sahabatnya, Avi dan Zach yang ternyata merupakan "teman-teman" imajinernya semasa di penjara. Avi adalah si ahli catur dan Zach adalah si con-man.
Mulholland Drive-like
Well, itulah versi gw tentang Revolver. Film yang sangat telat gw apresiasi karena 20 menit pertama gw mengharapkan another-Snatch. Ternyata Ritchie mengemas dalam bentuk yang beda, dan berat dengan membuat cerita yang spin berat. Untuk membuat alur cerita yang gw tulis sebelumnya, tidak didapat dengan jalur cerita yang semulus itu. Seperti Mulholland Drive (David Lynch), yang tidak menjalankan cerita berdasarkan apa yang kita lihat. Dan juga seperti Usual Suspect dengan menghadirkan satu sudut pandang dalam cerita (diperkuat dengan narasi Jake Green). Banyak pro-kontra dalam mengapresiasi apakah ini film bagus atau film jelek. Saking spin-nya, sebelah gw berkomentar singkat: "...bajingan!". Entah karena bingung atau puas, tetapi apresiasi yang mungkin muncul memang dua hal tersebut. Satu sisi bisa merasa puas dan di sisi lain bisa saja merasa sangat "tanggung" dengan absennya penjelasan-penjelasan visi yang bisa menyatukan alur cerita dari sekian banyak audiens. Mungkin tujuannya adalah agar film ini ditonton lebih dari sekali, atau untuk menciptakan cult-movie seperti halnya Mulholland Dr. Meski demikian, secara sinematografi Ritchie masih merupakan sutradara kelas atas. Scene demi scene berhasil menunjukkan kapabilitas Ritchie yang muncul dalam Snatch, atau LS2SB. Adegan seperti kecelakaan mobil, atau ketika Sorter membunuh satu demi satu gangster di apartemen Billy adalah trademark Ritchie. Juga ketika dia membuat penyelesaian ala LS2SB antara kubu Macha dengan Lord John. Meski demikian gw ngga terlalu yakin apa maksud Ritchie menyelipkan animasi di film.
Satu hal yang diperdebatkan dari sinopsis gw di atas adalah apakah Avi dan Zach itu personal yang berdiri sendiri, atau bagian dari Jake Green. Banyak pendapat yang menyatakan Avi dan Zach itu sebagai personal yang berdiri sendiri, yang sungguh-sungguh merupakan tetangga Green di sel penjara, Avi si ahli catur dan Zach si con-man. Sementara pendapat gw bilang kalo Avi dan Zach adalah buah skizofrenia Jack Green seperti yang gw bilang di sinopsis. Banyak scene yang menjadikan "kehadiran" Avi dan Zach itu tidak eksis bagi orang selain Jake Green. Tetapi ada juga scene yang membuktikan eksistensi mereka berdua. So far, asumsi gw berdasar bahwa kedua orang tersbut merupakan perwujudan dari buku tentang catur dan tentang perhitungan-perhitungan (Matematika Quantum) yang menemani Green semasa di penjara. Zach adalah perwujudan dari analisa perhitungan. Green juga terbiasa dengan catur buta (inget kode-kode sepeti Kf5-h8, dan sebagainya?), dan actually itulah yang dia lakukan bersama karakter Avi ini. Kepercayaan Green pada masa dipenjara adalah, lawanlah lawan yang lebih baik, dan itu dalam asumsinya kemudian dia menciptakan karakter Avi sebagai ahli catur. Just my two cents!
Sementara gw belom menonton untuk yang kedua kalinya, hal itu masih belum gw pastiin bener. Film ini memang memberikan suatu teka-teki besar mengenai apakah maksud dari film ini. Dan secara umum, dengan menonton satu kali, perasaan gw masih campuraduk, antara terpesona melihat rangkaian sinematografi (Ritchie adalah sutradara sangat jago untuk film aksi), atau bingung mengikuti rangkaian cerita. Sampai pada satu kesimpulan sementara, begitulah pendapat gw tentang Revolver. Cobalah film ini untuk mendapatkan pengalaman berbeda tentang sebuah film.
Tetapi film-film itu tidak terlalu membuat nama Guy Ritchie dikenal sebagai sutradara jempolan (bahkan sebagai sutradara). Ketika pernikahannya dengan Madonna menjadi ekspos besar-besaran media, barulah nama Ritchie mulai dikenal. Bahkan julukannya adalah Mr. Madonna, seperti halnya David Beckham sebagai Spice Boy. Madonna pula yang mengantar Ritchie menuju film ketiganya, berjudul Swept Away, dan mengetengahkan Madonna sendiri sebagai bintang utamanya. Film ini gagal total! Bahkan dicap sebagai salah satu film terburuk sepanjang masa. Nampaknya bakat Ritchie bukan di film-film drama. Sempet vakum, baru pada tahun 2005 ini Guy Ritchie kembali merilis film terbarunya yang berjudul Revolver. Sekali lagi kembali ke film gangster, yang serta merta mengantar ke nostalgia LS2SB, atau Snatch. Film yang dirilis di bulan September ini tidak kunjung dapet kesempatan maen di jaringan bioskop kita karena serbuan film-film nasional. Bahkan di Surabaya, baru premir di awal tahun 2006 setelah "mengalah" terhadap hadangan King Kong dan Harry Potter. Apa boleh buat? Apresiasi film di Indonesia (apalagi di Surabaya) tidak sebesar di wilayah lain. Bahkan pada kesempatan gw menonton film ini, terpaksa dibatalkan karena tidak ada yang menonton selain gw, berdua sama cewe gw. Di hari selanjutnya, sampai 30 menit jelang putar film keadaan juga belum menunjukkan adanya penonton yang sudi membayar untuk film ini selain kita berdua. Baru pada kesempatan ketiga (karena tertolong oleh "malam minggu", yang mungkin rencana dimanfaatkan oleh pasangan untuk berasyik masyuk, tapi thanks anyway) kita baru bisa menonton. Berikut pra-sinopsisnya (berdasar subjektivitas), yang full-spoiler karena tujuan gw adalah untuk membandingkan kemungkinan jalan ceritanya.
Sinopsis (full spoiler)
Revolver bercerita tentang Jake Green (Jason Statham). Seorang lethal-gambler, yang kemampuan analitisnya sangat tajam sehingga "dimusuhi" oleh kasino-kasino karena relatif membuat bangkrut. Kemampuan Green kemudian dimanfaatkan oleh Dorothy Macha (Ray Liotta), seorang gangster kelas kakap untuk menjadikan dirinya sebagai slot-machine. Green menjadi kaki tangan Macha untuk mengeruk uang demi uang, sampai akhirnya terjegal ketika Green tertangkap polisi. Untuk memastikan agar Green tidak membocorkan rahasia Macha, maka gangster tersebut menyandera sodara ipar dan keponakan Green sebagai jaminan. Ipar Green kemudian menjadi korban dengan tewas di tangan Macha, sementara Green tidak pernah berkata sepatah katapun tentang dirinya sehingga dia mendekam 7 tahun di penjara.

Green menderita Claustrophobia (fobi terhadap tempat yang sempit), sementara sel-nya adalah ruangan isolasi yang sempit. Di situ Green mulai menderita halusinasi yang membuat dia mengidap skizofrenia. Green mulai dibayangi "teman-teman"-nya, satu berupa ahli catur, dan satu lagi berupa tukang tipu (con-man). Dua-duanya ahli taktik. Melalui media buku, Green kemudian mengembangkan kemampuannya, yang seolah-olah dia dapati melalui pertukaran pikiran dengan teman-teman imajiner-nya itu. 7 tahun berselang, Green akhirnya keluar dari penjara. Rencananya adalah pasti, yaitu membalas perlakuan Macha. Dua tahun selepas keluar dari penjara, Green mempunyai modal yang cukup untuk memulai perhitungannya dengan Macha. Dimulai dengan mendatangi kasino markas Macha.
Green mengikuti judi privat yantg diadakan Macha. Singkat kata, Green berhasil membuat bangkrut Macha. Macha kemudian memerintahkan bawahannya, Sorter (Mark Strong), untuk membunuh Green dan mengambil kembali uang Macha. Karena interupsi dari seorang misterius, Green berhasil selamat, meski salah satu rekannya meninggal. Sebagai balasan, Green diharuskan untuk "bekerja" bersama orang tersebut, yang kemudian diketahui bernama Zach (Vincent Pastore), serta sahabatnya Avi (Andre Benjamin). Keduanya sangat pandai dan ahli dalam hal strategi. Bersama keduanya, segera dimulai operasi untuk menguras harta Macha. Muslihat pertama adalah menciptakan karakter fiktif gangster yang lebih seram daripada Macha melalui serangkaian desas-desus. Maka terciptalah karakter fiktif bernama Sam Gold (mengingatkan gw terhadap figur Keyser Soze di film Usual Suspect garapan Brian Singer), yang mengadakan transaksi dengan Macha untuk pengadaan Kokain dalam jumlah besar.
Aksi menguras harta Macha dimulai dengan membobol brankas yang berisi kokain. Kelabakan karena kuatir tidak mampu memenuhi order dari Sam Gold, maka Macha memesan kepada saingan gangster yang beretnis China, bernama Lord John (Tom Wu). Dalam satu kesempatan, stok kokain dari Lord John digasak pula oleh Green cs. Lord John menuduh Macha yang merampoknya sehingga dia mengirimkan pembunuh untuk menghabisi Macha. Macha berhasil diselamatkan Sorter, bawahannya yang sangat piawai menggunakan pistol. Untuk itu, misi payback disiapkan dengan mengirimkan Sorter untuk menghabisi Lord John, misipun berhasil. Tetapi masalah baru muncul, Macha mulai ketakutan karena tidak bisa memenuhi permintaan Sam Gold. Ditambah dengan raibnya semua uang Macha karena didonasikan oleh Green ke panti asuhan, maka keadaan mulai berbalik dengan Green kini yang mengendalikan Macha, yang berujung ke Macha menembak dirinya sendiri karena frustrasi. Green menjadi pemenang dari serangkaian rencana berkat bantuan dua sahabatnya, Avi dan Zach yang ternyata merupakan "teman-teman" imajinernya semasa di penjara. Avi adalah si ahli catur dan Zach adalah si con-man.
Mulholland Drive-like
Well, itulah versi gw tentang Revolver. Film yang sangat telat gw apresiasi karena 20 menit pertama gw mengharapkan another-Snatch. Ternyata Ritchie mengemas dalam bentuk yang beda, dan berat dengan membuat cerita yang spin berat. Untuk membuat alur cerita yang gw tulis sebelumnya, tidak didapat dengan jalur cerita yang semulus itu. Seperti Mulholland Drive (David Lynch), yang tidak menjalankan cerita berdasarkan apa yang kita lihat. Dan juga seperti Usual Suspect dengan menghadirkan satu sudut pandang dalam cerita (diperkuat dengan narasi Jake Green). Banyak pro-kontra dalam mengapresiasi apakah ini film bagus atau film jelek. Saking spin-nya, sebelah gw berkomentar singkat: "...bajingan!". Entah karena bingung atau puas, tetapi apresiasi yang mungkin muncul memang dua hal tersebut. Satu sisi bisa merasa puas dan di sisi lain bisa saja merasa sangat "tanggung" dengan absennya penjelasan-penjelasan visi yang bisa menyatukan alur cerita dari sekian banyak audiens. Mungkin tujuannya adalah agar film ini ditonton lebih dari sekali, atau untuk menciptakan cult-movie seperti halnya Mulholland Dr. Meski demikian, secara sinematografi Ritchie masih merupakan sutradara kelas atas. Scene demi scene berhasil menunjukkan kapabilitas Ritchie yang muncul dalam Snatch, atau LS2SB. Adegan seperti kecelakaan mobil, atau ketika Sorter membunuh satu demi satu gangster di apartemen Billy adalah trademark Ritchie. Juga ketika dia membuat penyelesaian ala LS2SB antara kubu Macha dengan Lord John. Meski demikian gw ngga terlalu yakin apa maksud Ritchie menyelipkan animasi di film.
Satu hal yang diperdebatkan dari sinopsis gw di atas adalah apakah Avi dan Zach itu personal yang berdiri sendiri, atau bagian dari Jake Green. Banyak pendapat yang menyatakan Avi dan Zach itu sebagai personal yang berdiri sendiri, yang sungguh-sungguh merupakan tetangga Green di sel penjara, Avi si ahli catur dan Zach si con-man. Sementara pendapat gw bilang kalo Avi dan Zach adalah buah skizofrenia Jack Green seperti yang gw bilang di sinopsis. Banyak scene yang menjadikan "kehadiran" Avi dan Zach itu tidak eksis bagi orang selain Jake Green. Tetapi ada juga scene yang membuktikan eksistensi mereka berdua. So far, asumsi gw berdasar bahwa kedua orang tersbut merupakan perwujudan dari buku tentang catur dan tentang perhitungan-perhitungan (Matematika Quantum) yang menemani Green semasa di penjara. Zach adalah perwujudan dari analisa perhitungan. Green juga terbiasa dengan catur buta (inget kode-kode sepeti Kf5-h8, dan sebagainya?), dan actually itulah yang dia lakukan bersama karakter Avi ini. Kepercayaan Green pada masa dipenjara adalah, lawanlah lawan yang lebih baik, dan itu dalam asumsinya kemudian dia menciptakan karakter Avi sebagai ahli catur. Just my two cents!
Sementara gw belom menonton untuk yang kedua kalinya, hal itu masih belum gw pastiin bener. Film ini memang memberikan suatu teka-teki besar mengenai apakah maksud dari film ini. Dan secara umum, dengan menonton satu kali, perasaan gw masih campuraduk, antara terpesona melihat rangkaian sinematografi (Ritchie adalah sutradara sangat jago untuk film aksi), atau bingung mengikuti rangkaian cerita. Sampai pada satu kesimpulan sementara, begitulah pendapat gw tentang Revolver. Cobalah film ini untuk mendapatkan pengalaman berbeda tentang sebuah film.
3 Comments:
gw udah liat ini di jakarta turunnya bulan oct-nov 2005.waktu selesai nonton revolver, gw sendiri secara reflex bilang 'fantastis...'. kalimat 'untuk menjadi pintar lawanlah musuh yang lebih pintar' pas sekali untuk kita yang hidup besaing dalam dunia bisnis/usaha. gaya cerita yg khas lain daripada yang lain bahkan cenderung aneh, emang bikin bingung penonton konvensional yang taunya cuman film2 cinta kacangan. tapi disinilah hebatnya, menonton film ini butuh otak buat mikir. film ini dibandingkan dengan film lain seperti seekor zebra di tengah gerombolan kuda. atau pinguin di tengah burung laut. suatu film yang perlu di tonton oleh para penikmat film. I give five star for this movie (*****) / KAR
Kalo gw sih masih kudu nonton sekali lagi. Ada satu sisi yang bisa bikin gw suka banget atau sebaliknya. Thanks anyway buat komentarnya guys!
Belum liat gan, btw aku sby juga, masih masuk daftar list yang aku mau nonton nih, thanks review dan pendapatnya gan, berguna banget dah =)) aku barusan liat snatch langsung nemu blog ini, sekalian nyari film yang seunik snatch haha. Makasih sebelumnya
Post a Comment
<< Home